Tujuan secara umum :
- Sebagai pengendalian agar karyawan bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan.
- Seringkali orang bekerja tidak memiliki tujuan yang sama.
- Salah satu cara dengan memberikan sistem imbal jasa (reward system) yang tepat agar orang bekerja untuk tujuan yang sama di perusahaan
Ada 2 jenis sistem imbal jasa (reward system) :
1. Intrinsic rewards : imbal jasa yang melekat pada pekerjaannya diberikan berupa : kesesuaian pekerjaan dengan minat sehingga orang dapat terus belajar untuk meningkatkan posisinya. Perusahaan harus merancang pekerjaan dan mengembangkan lingkungan dan budaya organisasi.
2) Extrinsic rewards : imbal jasa yang diberikan kepada karyawan karena prestasi atau telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Misalnya : bonus, penghargaan “employee of the month”
Perusahaan lebih banyak melakukan extrinsic rewards dari pada intrinsic rewards lebih mudah diukur dan diberikan kompensasi sesuai kriteria yang ditetapkan perusahaan
Incentive Compensation :
• Salah satu konsep extrinsic system dinilai berdasarkan target diharapkan. Besar kecilnya insentif ditentukan :
1. Absolute performance (berdasarkan kinerja absolut yang diperoleh).
misalnya : upah di pabrik rokok dibayarkan berdasarkan unit rokok yang dihasilkan
2. Performance relative to some plan (kinerja dibandingkan dengan suatu rencana) : berdasarkan target dalam budget atau target dalam KPI.
3. Relative performance (perbandingan kinerja relatif): kinerja seseorang atau departemen dibandingkan dengan kinerja dari orang lain atau departemen lainnya.
misalnya : sistem insentip dapat diberikan kepada BOD atau departemen yang telah mencapai pangsa pasar tertentu
Kelebihan dari sistem kinerja relatif :
a. mengurangi distorsi karena penilaian insentif dilakukan dengan membandingkan target, yang biasanya terlalu rendah (under budget).
b. penilaian insentif dengan target juga mengurangi effort karyawan supaya mencapai target yang lebih tinggi. Karena hanya berusaha mencapai target yang ditetapkan saja.
Kelemahan dari sistem kinerja relatif :
a. sulit diterapkan karena data pembanding tidak dapat diperoleh.
b. sulit mencari data pembanding eksternal yang setara.
c. Tidak dapat diterapkan untuk semua kondisi. Seperti lembaga pemerintah karena mereka bekerja sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.
*)Sistem insentif lebih baik dikaitkan dengan KPI tertentu dan KPI tersebut dapat dikendalikan.
Misalnya : jika menggunakan KPI harga saham publik maka sulit mengukur kinerja dari direksi perusahaan karena harga saham sangat berfluktuasi.
*)Gunakan KPI sesuai target yang telah ditetapkan (kontrak manajemen untuk mencapai hasil yang di harapkan organisasi). Dan gunakan KPI yang masih dalam rentan kendali kita.