Penjelasan terhadap Level Tingkat Kematangan Proses Bisnis sebagai berikut :
1. Level 1 (Initiate). Pada level ini, tingkat kematangan ini ditandai dengan adanya proses ad hoc atau kacau. Keberhasilan sering tergantung pada kompetensi atau kinerja karyawan dalam organisasi dan bukan pada implementasi proses yang sudah terbukti. Di level ini, output berupa produk dan pelayanan terlihat, tapi dalam implementasi prosesnya sering melebihi anggaran dan jadwal. Organisasi pada level ini tidak komit, tidak mengikuti proses, bahkan tidak bisa mengulangi keberhasilan sebelumnya.
2. Level 2 (Develop). Pada level ini, program-program yang ada akan direncanakan, dilakukan, diukur, dan terkontrol. Standard, process description, dan prosedur mungkin berbeda, namun manajemen proses bisnis membantu memastikan bahwa proses yang berjalan telah terkontrol, dan implementasinya sesuai dengan perencanaan yang terdokumentasi. Persyaratan proses, proses, produk dan pelayanan dikelola dan ditentukan dengan jelas. Proses ditinjau dan direvisi saat dibutuhkan, diperiksa dan dikontrol untuk memenuhi persyaratan, standar, dan tujuan. Umumnya, proses tidak terintegrasi dengan unit lain, dan jarang atau bahkan tidak ada dukungan manajemen
3. Level 3 (Standardize). Pada level ini, proses terdefinisi dengan jelas, dapat dimengerti, dan terdokumentasi melalui prosedur, tools dan metode. Standar, deskripsi proses, dan prosedur disusun berdasarkan keseluruhan proses di organisasi, dan mereka dijalankan secara konsisten di seluruh organisasi, dan variasi proses diperbolehkan jika sesuai dengan pedoman yang disusun. Proses dijelaskan lebih detail dan lebih ketat dikontrol dibandingkan pada kematangan tingkat 2. Proses juga dikelola dengan memunculkan keterkaitan antar proses dan pengukuran, produk dan pelayanan. Proses telah dapat diuji secara kualitatif, namun secara kuantitatif belum ada pengukurannya
4. Level 4 (Optimize). Pada level ini, sub-proses berkontribusi pada kinerja secara keseluruhan, dan dapat diuji secara statistik dan teknik kuantitatif lainnya. Pengukuran kinerja berdasarkan kualitas dan kinerja, dan digunakan sebagai kriteria untuk mengelola proses. Pengukuran didasarkan pada kebutuhan pelanggan, users, organisasi, dan pelaksana proses dalam mendukung proses pengambilan keputusan. Variasi proses diidentifikasi dan dikoreksi, serta kinerja terkontrol dan dapat diprediksi.
5. Level 5 (Innovate). Pada level ini, peningkatan proses dilakukan secara terus menurus berdasarkan pada pengukuran dari variasi proses. Fokusnya adalah dengan secara terus- menerus meningkatkan kinerja melalui perbaikan incremental dan teknologi inovatif. Target perbaikan proses kuantitatif didirikan, direvisi, dan digunakan untuk mengelola perbaikan proses. Perbaikan dievaluasi terhadap tujuan organisasi. Organisasi cepat dan tanggap terhadap perubahan dan peluang, dan terbuka untuk peningkatan pembelajaran dan pengetahuan. Perbaikan terus-menerus adalah peran semua pegawai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar