Laporan keuangan secara sederhana dapat diartikan sebagai laporan yang menunjukkan keadaan keuangan perusahaan saat ini atau periode yang akan datang. Maksud dan tujuan dari pelaporan keuangan adalah untuk menunjukkan posisi keuangan perusahaan. Sedangkan analisis neraca terdiri dari memecah item-item neraca menjadi informasi yang lebih kecil dan melihat hubungan yang signifikan atau signifikan di antara mereka, baik data kuantitatif maupun non-kuantitatif, dengan tujuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai kondisi keuangan perusahaan dan sangat penting dalam pengambilan keputusan.
Tujuan laporan keuangan
- Memberikan Informasi Bagi yang Membutuhkan
- Alat Pertanggung Jawaban Manajemen
- Sebagai Bahan Evaluasi
- Pengambilan keputusan bagi investor/kreditur/pemerintah/lembaga pengawasan
Keterbatasan laporan keuangan
Keterbatasan laporan keuangan menurut Kasmir (2014), yaitu :
- Pembuatan laporan keuangan berdasarkan sejarah
- Laporan keuangan dibuat umum
- Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran dan pertimbangan tertentu
- Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi situasi ketidakpastian
- Terkadang laporan keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang ekonomi dalam memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi, bukan kepada sifat formalnya.
Kepentingan atas laporan keuangan
Pihak-pihak yang berkepentingan atas laporan keuangan :
1. Pemberi Pinjaman atau Kreditor
Sebagai pihak yang meminjamkan tambahan modal untuk membantu bisnis, kreditor akan menganalissis laporan keuangan perusahaan. Laporan ini akan memberikan informasi tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang akan dimanfaatkan oleh kreditor sebagai bahan acuan untuk menolak ataupun menyetujui pinjaman yang diajukan. Kreditor akan memperoleh keyakinan bahwa uang yang akan atau telah mereka pinjamkan tidak jatuh ke tangan yang salah. Jika pinjaman itu disetujui, artinya kreditor yakin bahwa perusahaan tersebut mampu membayar dan mengembalikan pinjaman sesuai jangka waktu yang telah disepakati bersama.
2. Pemasok atau Supplier
Terkadang Pemasok atau supplier juga berhak mengetahui laporan keuangan, terutama suatu entitas itu membeli barang dengan sistem kredit. Dengan demikian, supplier bisa mengambil keputusan apakah perusahaan tersebut memiliki kemampuan membayar tagihan sesuai nominal yang tertera atau tidak (biasanya untuk pemasok utama, dimana pasokan tersebut menentukan keberlangsungan usaha entitas tersebut).
3. Manajemen Perusahaan
Manajemen perusahaaan adalah orang terpenting yang sangat membutuhkan laporan keuangan. Dengan mengetahui laporan keuangan perusahaan, pihak manajeman dapat mengetahui dan memastikan bahwa semua proses telah berjalan dengan baik. Laporan keuangan ini juga dapat menjadi acuan dalam mendukung aspek perencanaan bisnis di masa akan datang.
4. Investor
Sebagai penanam modal pada bisnis, investor pasti selalu ingin tahu apakah modal yang mereka berikan telah digunakan secara tepat. Dengan laporan keuangan yang baik, investor akan merasa yakin terhadap bisnis perusahaan. Jika laporan keuangan menunjukan kinerja yang baik, maka investor tidak akan merasa keberatan untuk menanamkan modalnya ke perusahaan.
5. Pemerintah
Setiap bisnis yang terlapor akan memiliki kewajiban terhadap pemerintah untuk membayar pajak. Besaran pajak yang dibayarkan akan sesuai dengan besaran angka yang tertulis dari laporan keuangan yang dimiliki oleh bisnis. Semakin awal merapikan dan membuat laporan keuangan, Anda akan terhindar dari masalah penting terkait kewajiban pajak seperti penggelapan pajak yang akan terkait masalah hukum atau pengurangan pajak tertanggung yang justru akan memberi keuntungan bagi bisnis.
6. Karyawan
Karyawan biasanya ingin mengetahui laporan keuangan yang dimiliki perusahaan terkait dengan kemampuan gaji yang bisa dibayarkan perusahaan kepada mereka. Laporan keuangan yang baik akan membantu pihak perusahaan untuk bekerjasama dengan karyawan terkait pembayaran di masa-masa sulit.
7. Masyarakat
Sebuah entitas bisa memberi pengaruh terhadap masyarakat dalam beberapa cara. Misalnya jumlah orang yang menjadi pekerja di perusahaan dan perlindungan untuk penanam modal dalam negeri. Informasi keuangan perusahaan yang baik dapat membantu masyarakat menyediakan info atau tren perkembangan terakhir tentang rangkaian aktivitas perusahaan. Masyarakat pada umumnya perlu memperhatikan laporan keuangan pemerintahan daerahnya, laporan keuangan badan hukum publik yang melayani kepentingan umum, misalnya BPJS.
8. Lembaga Pengawas
Lembaga dengan fungsi pengawasan seperti OJK / BPK / BPKP / LPS / BI / Kementerian Keuangan memerlukan laporan keuangan untuk tujuan pengawasan, mis. Misal dan Dirjen Pajak (Departemen Keuangan) dalam pemeriksaan kepatuhan pajak perusahaan.
9. Pemilik Saham
Pemilik saham memerlukan laporan keuangan untuk memahami kinerja perusahaan, berapa nilai harga per lembar saham saat ini, dan digunakan untuk menentukan keputusan mereka apakah akan melepas atau membeli saham perusahaan dimaksud.
Komponen laporan keuangan
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), komponen-komponen laporan keuangan (2009:1,2) yang lengkap terdiri dari :
- Laporan posisi keuangan pada akhir periode
- Laporan laba rugi komprehensif selama periode
- Laporan perubahan ekuitas selama periode
- Laporan arus kas selama periode
- Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lainnya.
- Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas mereklasifikasikan pos-pos dalam laporan keuangannya.
Menurut Kasmir (2014:9), secara umum ada lima jenis laporan keuangan yang biasa disusun, yaitu:
1. Balance Sheet (Neraca) Balance Sheet (neraca) merupakan laporan yang menunjukan posisi
keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Arti dari posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi jumlah dan jenis aktiva (harta) dan passive (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan.
2. Income Statement (Laporan Laba Rugi)
Income Statement (Laporan laba rugi) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam satu periode tertentu. Dalam laporan laba rugi ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber-sumber pendapatan yang diperoleh. Kemudian juga tergambar jumlah biaya dan jenis jenis yang dikeluarkan selama periode tertentu.
3. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki pada saat ini. Kenudian, laporan ini juga menjelaskan perubahan modal dan sebab-sebab terjadinya perubahan modal di perusahaan.
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukan arus kas masuk dan kas keluar perusahaan. Arus kas masuk merupakan pendaatan atau pinjaman dari pihak lain, sedangkan arus kas keluar
merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan perusahaan. Baik arus kas masuk maupun arus kas keluar dibuat untuk periode tertentu.
5. Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan. Laporan ini memberikan informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas sebab penyebabnya. Tujuannya adalah agar pengguna laporan keuangan dapat mamahami jelas data yang disajikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar