Jumat, 13 Mei 2022

Knowledge Management

Knowledge Management merupakan sebuah proses atau alat yang mengukur pengetahuan yang dimiliki oleh organisasi untuk mencapai tujuan inovasi. Proses tersebut meliputi tahap pengumpulan dan pembagian pengetahuan hingga mengimplementasikan pengetahuan.

Salah satu model Knowledge Management adalah SECI model yang dikemukakan oleh Nonaka dan Takeuchi (1995).

Model ini membedakan pengetahuan menjadi tacit knowledge dan explicit knowledge. Tacit knowledge adalah pengetahuan yang bersifat tidak mudah dilihat, diapresiasikan, atau disampaikan.

Contohnya seperti pengalaman, asumsi dan kebiasaan. Tacit knowledge memiliki dua dimensi, yaitu dimensi kognitif dan dimensi teknis. Dimensi teknis mencakup pengetahuan mengenai cara untuk mengerjakan sesuatu berdasarkan pengalaman.

Dimensi kognitif terdiri dari kepercayaan, persepsi, idealisme, nilai, emosi dan mental yang membentuk cara seseorang untuk merespon kejadian-kejadian di lingkungannya.

Sedangkan explicit knowledge adalah pengetahuan yang telah terdokumentasi dan terorganisir sehingga mudah untuk diakses. Contohnya seperti buku, artikel, dan manual. Tacit knowledge dapat didokumentasikan dan diolah sehingga menghasilkan explicit knowledge.

Menurut Nonaka dan Takeuchi (1995) sebuah knowledge diciptakan melalui interaksi antara pengetahuan tacit dan eksplisit. Interaksi tersebut dikemukakan dalam empat fase konversi pengetahuan, yang dapat di ilustrasikan sebagai berikut:

a. Sosialisasi (Socialization)

Pada proses sosialisasi terjadi interaksi sosial antar individu sehngga terjadi interaksi antara pengetahuan tacit, umumnya bentuk proses sosialisasi adalah diskusi, cerita, ataupun sharing (berbagi) pengalaman

b. Eksternalisasi (externalization)

Merupakan proses pengubahan atau penerjemahan pengetahuan dalam bentuk tacit menjadi pengetahuan yang explicit (nyata), umumnya dalam bentuk tulisan ataupun gambar. Proses

c. Kombinasi (combination)

Penyebarluasan dan/atau pengembangan dari pengetahuan-pengetahuan eksplisit yang telah ada. Pengetahuan yang telah terdokumentasikan dapat disebarluaskan melalui suatu pertemuan dalam bentuk dokumen ataupun melalui suatu proses pendidikan atau pelatihan.

d. Internalisasi (internalization)

Perubahan pengetahuan explicit menjadi pengetahuan tacit, umum dilakukan melalui proses belajar dan/atau penelitian yang dilakukan ataupun pengalaman yang dilalui oleh setiap individu. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar